1.KESELAMATAN TANGAN DAN TANGGA
A.Keselamatan
Penggunaan Peralatan Tangan/hand tools (Palu)
Palu adalah jenis peralatan
tangan (hand tools) yang tidak menggunakan sumber energi lain dan hanya
digunakan dengan kekuatan tangan. Palu adalah peralatan tangan (hand toolas)
yang banyak digunakan dilingkungan kerja ataupun di rumah tangga. Termasuk
kedalam peralatan tangan yang umum digunakan membuatnya lebih rentan terhadap
penggunaan yang tidak semestinya sehingga sering kali kecelakaan baik yang
sifatnya ringan ataupun berat hingga cacat tetap terjadi. Untuk itu, sedikit
tambahan pengetahuan tentang bagaimana cara menggunakan palu dengan benar dan
hal apa saja yang perlu diperhatikan dapat bermanfaat untuk kita aplikasikan
sehari-hari terutama bagi kita yang sering menggunakan peralatan tersebut.
Untuk sesi berikut ini akan kita bahas lebih lanjut tentang keselamatan
penggunaan palu.
Pada umumnya, terdapat tiga jenis palu yang biasa digunakan di tempat kerja:
1. Ball Pein; adalah palu dengan bentuk seperti setengah bola atauujung bundar.
2. Cross Pein Straight Pein; palu dengan kepala seperti kaleng pada ujungnya yang satu dan lancip pada sisi yang lain.
3. Straight Pein; palu dengan kepala bulat seperti kaleng
Berikut ini beberapa tips mengenai Cara menggunakan palu yang aman
1. Jangan memukulkan satu palu dengan palu yang lainnya, permukaan palu yang keras bisa retak dan serpihannya terbang mengenai anggota tubuh.
2. Jangan menggunakan palu yang gagangnya kendor. Kepala palu bisa terlepas, terbang dan mengenai diri sendiri maupun teman kerja disekitar Anda.
3. Palu selalu diperiksa untuk memastikan kepala palu-nya kencang dan gagangnya dalam keadaan baik.
Pada umumnya, terdapat tiga jenis palu yang biasa digunakan di tempat kerja:
1. Ball Pein; adalah palu dengan bentuk seperti setengah bola atauujung bundar.
2. Cross Pein Straight Pein; palu dengan kepala seperti kaleng pada ujungnya yang satu dan lancip pada sisi yang lain.
3. Straight Pein; palu dengan kepala bulat seperti kaleng
Berikut ini beberapa tips mengenai Cara menggunakan palu yang aman
1. Jangan memukulkan satu palu dengan palu yang lainnya, permukaan palu yang keras bisa retak dan serpihannya terbang mengenai anggota tubuh.
2. Jangan menggunakan palu yang gagangnya kendor. Kepala palu bisa terlepas, terbang dan mengenai diri sendiri maupun teman kerja disekitar Anda.
3. Palu selalu diperiksa untuk memastikan kepala palu-nya kencang dan gagangnya dalam keadaan baik.
![[image%255B2%255D.png]](http://lh3.googleusercontent.com/-qam8JF0D2f4/UKmiP4zIoDI/AAAAAAAADXQ/9DP02KBqZXI/s320/image%25255B2%25255D.png)
4. Bila memalu, genggamlah gagangnya dengan kuat agar tidak terlepas.
5. Sebelum menggunakan palu, pastikan area disekitarnya aman dari berbabagai bentuk gangguan.
6. Tempatkan palu di meja atau bangku kerja dengan baik, jangan terlalu ke pinggir, karena kaki bisa kejatuhan palu dan mengakibatkan cedera.
7. Palu bisa melayang apabila Anda tidak menggunakannya dengan benar.
B.KESELAMATAN PENGGUNA TANGGA
MENGGUNAKAN TANGGA
Persyaratan
menggunakan tangga sangat sederhana dan jika ditaati maka dapat mencegah
kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan. Persyaratan tersebut adalah:
- Hanya satu orang yang boleh berada di tangga, untuk mencegah seseorang jatuh menimpa dan mencegah berlebihnya muatan tangga,
- Pastikan anak tangga dan alas kaki tidak licin,
- Jika terdapat resiko tergelincir di tangga, minta bantuan orang lain untuk menahan bagian bawah tangga,
- Menggunakan alat pelindung jatuh (body hardness) dengan mengaitkannya pada tempat yang benar,
- Selalu menghadap tangga saat naik dan turun,
- Gunakan kedua tangan anda saat naik tangga,
- Selalu menjaga kontak 3 titik dengan tangga (dua tangan dan satu kaki, atau dua kaki dan satu tangan),
- Gunakan semua anak tangga, jangan melangkahi anak tangga atau melangkahi dua anak tangga,
- Selalu menjaga tubuh anda berada di tengah antara batang tangga,
- Tidak berdiri lebih dari 1 m dari unjung tangga sehingga Anda dapat memegang batang tangga,
- Jangan melompat ketika melangkah masuk dan keluar tangga,
- Jangan menjangkau lebih dari panjang lengan anda dari tangga,
- Kaki tidak diperbolehkan dalam posisi mengangkangi ruang antara tangga dengan titik lain di luar tangga,
- Gunakan tali pengerek untuk mengangkut peralatan anda ke lantai kerja anda.
2.BAHAN BAHAYA KOROSIF,BERACUN, DAN RADIOAKTIF.
A.KOROSIF
Bahan kimia korosif merupakan bahan kimia yang karena
reaksi kimia dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh. Zat korosif dapat
bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, saluran pernapasan. Kerusakan
yang ditimbulkan oleh zat korosif misalnya luka, peradangan, iritasi , dan
sinsitasi ( jaringan amat peka terhadap bahan kimia). Beberapa bahan kimia
korosif dapat menguap dan beberapa lainnya bereaksi hebat dengan uap air.
Contoh Bahan Korosif:
- Asam Asetat
- Asam Klorida
- Asam Asetat
- Asam Klorida
- Asam Nitrat
- Asam Sulfat
- Asam Sitrat
- Fenol
- Kalium Hidroksida
- Natrium Hidroksida
- Amonium Hidroksida
- Asam Sulfat
- Asam Sitrat
- Fenol
- Kalium Hidroksida
- Natrium Hidroksida
- Amonium Hidroksida
B.BERACUN
Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3),
pengertian Bahan Berbahaya dan Beracun, dan jenis macam B3. Dalam kehidupan
sehari-hari, disadari atau tidak, kita sering bersinggungan dengan berbagai bahan
berbahaya dan beracun. Tanpa kita mengenal pengertian, jenis dan cara
pengelolaannya dengan benar, akan memberikan dampak yang berkepanjangan dan
beruntun terhadap manusia dan lingkungan.
Pengertian
B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun menurut OSHA (Occupational Safety and
Health of the United State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia
maupun kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia,
kerusakan properti dan atau lingkungan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan
menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun, B3 didefinisikan sebagai bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup,
dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya.
·
Mudah meledak (explosive), yaitu bahan yang pada suhu dan tekanan
standar (25 0C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi
kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi
yang dengan cepat dapat merusak lingkungan di sekitarnya.
·
Pengoksidasi (oxidizing), yaitu bahan yang memiliki waktu
pembakaran sama atau lebih pendek dari waktu pembakaran senyawa standar.
·
Mangat mudah sekali menyala (extremely flammable), yaitu B3
padatan dan cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0 derajat C dan
titik didih lebih rendah atau sama dengan 35 0C.
·
Sangat mudah menyala (highly flammable), yaitu bahan yang memiliki
titik nyala 0-210C.
. Mudah menyala (flammable).DLL.
C.RADIOAKTIF
Akibat
radiasi yang melebihi dosis yang diperkenankan dapat menimpa seluruh tubuh atau
hanya lokal. Radiasi tinggi dalam waktu singkat dapat menimbulkan efek akut
atau seketika sedangkan radiasi dalam dosis rendah dampaknya baru terlihat
dalam jangka waktu yang lama atau menimbulkan efek yang tertunda. Radiasi zat
radioaktif dapat memengaruhi kelenjarkelenjar kelamin, sehingga menyebabkan
kemandulan. Berdasarkan dari segi cepat atau lambatnya penampakan efek biologis
akibat radiasi radioaktif ini, efek radiasi dibagi menjadi seperti berikut.
Dampak
negatif dari radiasi zat radioaktif,
antara lain:
a) Radiasi
zat radioaktif dapat memperpendek umur manusia. Hal ini karena zat radioaktif
dapat menimbulkankerusakan jaringan tubuh dan menurunkan kekebalan tubuh.
b) Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin
dapat mengakibatkan kemandulan dan mutasi genetik pada keturunannya.
c) Radiasi
zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel darah putih,
sehingga mengakibatkan penyakit leukimia.
d) Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis
berbentuk lokal dengan tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembentuk sel
darah, dan kerusakan sistem saraf.
e) Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif
akibat terjadinya ledakan reactor-reaktor atom serta bom atom, seperti 90 Sr penyebab kanker tulang.
3.BAHAYA PENYIMPANAN
DAN PENGANGKUTAN
Cara Penyimpanan dan Pewadahan Reagen dalam laboratorium
CARA PENYIMPANAN DAN PEWADAHAN REAGEN
A. Penyimpanan
Reagen
1. Hal
umum yang harus menjadi perhatian di dalam penyimpanan dan penataan bahan kimia
diantaranya meliputi aspek pemisahan (segregation), tingkat resiko bahaya
(multiple hazards), pelabelan (labeling), fasilitas penyimpanan (storage
facilities), wadah sekunder (secondary containment), bahan kadaluarsa (outdate
chemicals),
inventarisasi (inventory), dan informasi resiko bahaya (hazard information).
2. Pisahkan
antara sediaan liquid dan solid dan klasifikasikan berdasarkan sifatnya:
flamable, mudah meledak, toxic, oksidator, korosif, infeksi, dll.
3. Disimpan
dalam suatu lemari hindari bahan dari kayu
4. Kondisi
ruangan harus dingin/ber ac atau dengan dilengkapi exhaust fan, lampu ruangan
pilih yang fire proof, dan kalau tidak dilengkapi dengan AC, ruangan harus
punya sirkulasi udara yg baik Karena ada beberapa reagen yg penyimpananya
dibawah suhu 25 C, pantau suhu ruangan maksimal 30 C.
5. Tempat
penyimpanan harus bersih, kering dan jauh dari sumber panas atau kena sengatan
sinar matahari. Di samping itu tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan
ventilasi yang menuju ruang asap atau ke luar ruangan. Pada penataan bahan
kimiapun diperlukan sumber literatur untuk mengetahui spesifikasi masing-masing
bahan kimia tersebut. Spesifikasi bahan kimia akan dijumpai pada buku katalog
bahan.
6. Jika
terjadi tumpahan yang paling baik mengatasinya dengan pasir atau dengan air
kran.
7. Buat
sistem administrasi nya: daftar isi, jumlah stock, ED bahan, memasang perhatian
APD yg sesuai dg peruntukannya, DLL.
B.PENGANGKUTAN
|
|
Dalam suatu transaksi perdagangan, kita tidak
bisa terlepas dari proses pengangkutan atau perpindahan barang-barang yang
diperjual belikan. Ada kalanya selama pengiriman tersebut terjadi
bahaya-bahaya yang menyebabkan barang-barang tersebut rusak, hancur, terendam
air laut atau air sungai, tidak pernah sampai karena alat angkut tenggelam
atau jatuh ke jurang.
|
Produk asuransi pengangkutan Asuransi Cakrawala Proteksi melindungi baik barang-barang seperti barang dagangan, mesin-mesin, bahan baku selama pengiriman melalui darat, laut dan udara, ongkos angkut maupun keuntungan yang diharapkan (imaginary profit).
Apa saja resiko-resiko yang dijamin ?
- Bahaya pengangkutan darat yang disebabkan alat angkut tabrakan, tergelincir atau keluar dari rel, kebakaran, peledakan
- Bahaya – bahaya yang disebabkan oleh bahaya laut seperti ombak besar, angin topan, barang tersapu ombak, masuknya air laut ke dalam palka
- Bahaya – bahaya yang mungkin timbul atau terjadi diatas lautan seperti tabrakan kapal, kebakaran di kapal, kerugian umum yang ditanggung bersama (General Average)
- Bahaya – bahaya yang yang mungkin timbul akibat pencurian, pembongkaran, barang tak terkirim, pecah, pembuangan barang ke laut
- Gempa bumi, letusan gunung berapi dan petir
Jaminan Tambahan :
• Jaminan pengiriman dari gudang ke gudang
• Jaminan bongkar muat
Apa saja resiko yang tidak dijamin?
• Kesengajaan
• Kontaminasi
• Kondisi normal seperti kebocoran, keausan, robek, susut berat/isi
• Pengepakan tidak sesuai standar
• Alat angkut tidak layak beroperasi
• Perang, perang saudara, pemberontakan dan sejenisnya
• Penggunaan senjata perang, senjata atom/nuklir atau reaksi radioaktif
Hal-hal apa saja yang diperhitungkan dalam penetapan rate/suku premi?
• Jenis alat angkut
• Jenis barang
• Usia dan Gross Tonage kapal
• Rute pengangkutan
4.PEMAIKAIAN TANGGA
DIRUMAH
Panduan
pelaksanaan bekerja diketinggian ini dimaksudkan sebagai pedoman pelaksanaan
pekerjaan sebagai suatu upaya Pencegahan Kecelakaan Fatal dalam hal bekerja di
ketinggian dan untuk memastikan bahwa usaha-usaha dan perlengkapan pelindung
dan pencegah jatuh yang memadai diadakan untuk menjaga keselamatan personil
dari risiko terjatuh yang dapat mengakibatkan kecelakaan fatal. Katagori jatuh
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
• Jatuh di di permukaan (contoh terpeleset)
• Jatuh terbentur suatu Objek
• Jatuh dari kendaraan / peralatan
• Jatuh dari tangga
• Jatuh dari level yang berbeda
• Jatuh dari objek yang terbuka/terperosok
PENERAPAN
Perlindungan
terhadap bahaya jatuh diterapkan di seluruh lokasi kerja dimaka pekerja
menungkikan terdapat terdapat resiko jatuh :
• Ketinggian dengan jarak 1.8 m atau lebih
• Kedalam mesin alat yang sedang beroperasi atau kedalam
bagian yang bergerak didalam mesin / peralatan
• Kedalam air atau bahan cair lainnya
• Kedalam / diatas bahan kimia
• Lubang terbuka disuatu permukaan / lantai